![]() |
Ilustrasi |
LEBAK - Jumlah penderita
demam berdarah dengue di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai Jumat (29/7)
menembus 590 orang dan dilaporkan empat warga meninggal dunia.
"Kami mengingatkan
warga agar mewaspadai penyebaran DBD, terlebih curah hujan terus
meningkat," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit
Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmutallah di Lebak, Jumat
(29/7).
Penyebaran penyakit DBD
di Kabupaten Lebak cukup mengkhawatirkan karena curah hujan meningkat sehingga
berpeluang berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus
DBD.
Meskipun penyebaran
penyakit DBD meningkat, tetapi dinas kesehatan setempat belum menetapkan status
kejadian luar biasa (KLB).
Saat ini, penderita DBD
hanya menyerang di beberapa kawasan saja yang menjadikan daerah endemis.
Kebanyakan warga yang
terserang DBD pada daerah kawasan padat penduduk, seperti Rangkasbitung,
Cibadak, Wanasalam, Kalanganyar, Maja, Sajira, Cipanas, Malingping, Bayah dan
Warunggunung.
"Kami minta warga
yang tinggal di daerah endemis DBD agar meningkatkan kewaspadaan serangan
penyakit menular yang mematikan," katanya.
Untuk memutus mata rantai
penularan DBD, masyarakat mengaktifkan kembali budaya gotong royong dengan
melakukan kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras
dan menimbun.
Selain itu juga
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Kami beharap warga
melakukan PSN untuk memutus mata rantai penyakit yang mematikan itu,"
katanya, dikutip Anttara.
Firman meminta masyarakat
jika mengalami demam tinggi selama tiga hari, maka cepat dibawa ke rumah sakit
atau Puskesmas.
Sebab jika terlambat
mendapat pengobatan medis, maka pasien itu akan mengalami sok pendarahan hebat.
"Jika warga positif
teridentifikasi DBD maka segera mendapat pengobatan medis," katanya.
0 komentar:
Post a Comment