![]() |
Ilustrasi |
PILGUB Banten tahun depan
akan berlangsung ketat jika hanya diikuti pasangan Rano Karno dan Wahidin Halim
(WH). Perolehan suara pemenang biasanya hanya berbeda tipis dengan lawan. Ada 4
faktor setidaknya yang bisa membawa kemenangan. Apa saja?
Pertama, faktor wakil
gubernur. Figur wakil yang bisa menambah perolehan suara menjadi sangat
penting. Pendamping harus menjadi vote getter dari kelompok pemilih tertentu.
Jika salah memilih wakil,
sangat mungkin akan berpengaruh kepada calon gubernurnya. Artinya pemilih akan
ikut-ikutan tidak menyukai cagub meski semula sangat fanatik.
Wahidin sudah menggandeng
Andika Hazrumy. Koalisi Golkar, Demokrat, Hanura, PKS dan PAN. Satu sisi Rano
diuntungkan karena bisa lebih leluasa memilih calon wakilnya yang terukur,
bahkan harus bisa mengalahkan Andika. Incumbent harus mencari figur yang bisa
mengeruk suara atau minimal mempertahankan elektabilitasnya saat ini.
Kedua, faktor jargon dan
isu yang diusung. Jargon yang digulirkan harus bisa menarik perhatian dan
antusiasme pemilih. WH-Andhika mengusung jargon perubahan. Tinggal mereka
menjelaskan perubahan apa saja yang ditawarkan kepada pemilih.
Sementara Rano mengusung
jargon kemajuan Banten. Campaign kubu Rano soal progress pembangunan dan
prestasi yang diraih bisa jadi senjata ampuh ke warga Banten.
Sebagai penantang, WH
harus meyakinkan publik bahwa ia akan membawa perubahan nyata bagi warga
Banten. Dua periode menjadi Walikota Tangerang jadi modal utama. Namun jargon
itu akan menghadapi sandungan jika Rano sebagai petahana juga telah melakukan
berbagai perubahan. Pembangunan infrastruktur jalan misalnya, bisa menjadi
modal Rano melawan isu ini.
Ketiga, faktor
pembentukan opini dan pencitraan di media massa. Faktor ini juga sangat penting
di saat persaingan cukup ketat. Persaingan tidak hanya di jalur darat, perang
lewat udara apalagi di era seperti ini akan menjadi kunci utama.
Channel media
konvensional seperti televisi, koran dan radio harus dimaksimalkan. Channel baru
yakni media sosial juga tak boleh dilupakan.
Keunggulan para calon dan
program yang diusung harus dikemas dengan baik. Gaya komunikasi di berbagai
channel media juga harus tepat. Setiap media sudah pasti punya segmen pembaca
dan komunitas berbeda.
Media bisa menjadi alat
untuk merawat pemilih yang sudah solid sekaligus menarik para pemilih yang
masih ragu. Kelompok terakhir ini biasanya menjadi faktor penentu kemenangan.
Siapa berhasil meraih dukungan mereka, maka kemenangan di depan mata.
Keempat, faktor partai
dan relawan. Pertarungan di jalur darat sangat ditentukan oleh kesiapan mesin
partai dan relawan. Mereka sedikitnya punya dua tugas utama, meyakinkan pemilih
dan memastikan pilkada berjalan jujur dan demokratis. Pengawasan yang baik
terhadap proses pilkada akan menentukan pemenang yang sesungguhnya.
0 komentar:
Post a Comment