Ilustrasi |
Tahu kah kamu, menurut hasil studi dari lembaga analisis Pencourage, tren pamer status di Facebook dapat memicu banyak penggunanya untuk memposting suatu kebohongan.Begitu banyak pengguna yang sengaja mengarang cerita agar kehidupan pribadinya di media sosial terlihat menyenangkan dan keren.
Ternyata hasil penelitian Pencourage mengatakan bahwa pkebiasaan ini bisa merusak otak pelakunya.sebuah kebohongan yang dipublikasikan di jejaring sosial dinilai mampu menyebabkan ingatan masa lalu ( ingatan otobiografis) terdistorsi oleh informasi palsu yang dikarang sendiri.
"Bersaing dan ingin mengedepankan segala yang terbaik, mencari perhatian atau empati dari orang lain adalah sesuatu yang lumrah. Akan tetapi sisi buruknya adalah ketika Anda jauh tersesat atau menyangkal hal-hal otentik dari diri kita, sampai pada tingkatan kita tak lagi bisa mengenali pengalaman-pengalaman, memori tentang diri kita sendiri," jelas Dr Richard Sherry, psikolog dari tim peneliti Pencourage dikutip dari laman The Telegraph.
Dr Richard Sherry , seorang psikolog ini mengatakan, bahwa mayoritas pengguna media sosial berusia 18 hingga 24 tahun cenderung sering berbohong demi meraih eksistensi dan perhatian orang lain Begitu banyak masalah kebohongan yang terjadi, beberapa hal diantaranya masalah hubungan cinta , promosi pekerjaan dan liburan.
Sumber : Liputan6
0 komentar:
Post a Comment