![]() |
Bangunan Roboh, Siswa Belajar Ditempat Pengungsian |
PANDEGLANG - Kondisi
belajar mengajar (KBM) siswa-siswi Sekolah Dasar Negri (SDN) Tanjungan 3 Desa
Tanjungan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang terganggu, pasalnya bangunan
sekolah yang mereka gunakan roboh, akibatnya aktifitas belajar mengajar harus
diungsikan.
Seperti yang diungkapkan
Sukarja Wakil Kepala SDN Tanjungan 3, bahwa sudah setengah bulan aktifitas
belajar mengajar dilakukan ditempat pengungsian lahan pabrik pengolahan
singkong milik PT CBA.
“Roboh pak roboh! kontruksi
bajanya hancur, kondisinya sudah setengah bulan, kan ada dua bangunan yang
rusak, kalau yang satu sudah sekitar lima bulan rusaknya kalau yang satu lagi
yang sampai kami mengungsi itu baru sekitar setengah bulan. Ada dua bangunan
tahun 2006 dan bangunan tahun 2013 tapi yang anehnya bangunan 2013 yang roboh
duluan tidak sampai 3 tahun sudah rusak, semua ruangan dari kelas 1 sampai
kelas 6 rusak ini juga kami sedang ada dipengungsian yang jaraknya sekitar 1
kilometer dari gedung sekolah yang lama,” papar
Sukarja. Kamis (15/9).
Sukarja menuturkan,
kondisi ditempat pengungsian yang memprihatinkan, selain terik matahari yang
panas aktifitas belajar mengajar harus terganggu ketika hujan turun.
“Ya lumayan panas, kalau hujan
juga lumayan tidak belajar karena air hujan masuk kedalam, kan atapnya tinggi
jadi kalau pagi kepanasan kalau hujan air masuk kedalam. Ya pastinya aktifitas
belajar tidak kondusif, selain itu juga lingkungan sekitarnya hutan jadi saya
takut ada hewan masuk kesini, ya contohnya ular dan kalajengking, kami juga
kurang nyaman sebenarnya. Jam pelajaran juga kami kurangi karena kasihan sama
anak yang tinggalnya jauh, kami masuk jam 08.00 wib dari tadinya 07.30 wib
nanti jam 11.00 wib di pulangkan karena tidak ada jam istirahat”, tuturnya.
di Pendopo Bupati
Pandeglang, Amri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud)
mengungkap hal yang berbeda, menurutnya bangunan sekolah bukanlah roboh
melainkan hanya rusak.
“Tadi saya dapat laporan katanya
ada sekolah yang roboh di SDN Tanjungan 3 Cikeusik, itu sebetulnya salah bukan
roboh dan memang itu sekolah rusak, menurut laporan dari UPT-nya tadi saya
klarifikasi kesana kata komite sekolah datang kata UPT-nya, karena kondisi
menghawatirkan takut genting jatuh akhirnya gentingnya diturunkan. Memang
rencananya sekolah itu tahun ini akan dibangun, jadi intinya sekolah itu tidak
roboh tapi diturunin gentingnya,” kata Amri.
Untuk itu dirinya akan
melaukan pengecekan langsung kondisi sekolah tersebut apakah memang kondisinya
benar-benar menghawatirkan.
“Saya minta laporan dari UPT,
tadi juga sudah saya utus kepala bidang untuk mengkrocek langsung takut
terganggu aktifitas belajar mengajarnya. Makanya mau di cek dulu kebenarannya
apakah memang sangat menghawatirkan sehingga dapat mengganggu aktifitas
belajar,” imbuhnya.
0 komentar:
Post a Comment