![]() |
Ka. (Bappeda) Banten, Hudaya Latuconsina |
SERANG, (KB).- Pemprov
Banten akan menanggung semua biaya operasional siswa SMA/SMK se-Provinsi Banten
mulai 2017 bersamaan diberlakukannya peralihan kewenangan pengelolaannya dari
kabupaten/kota. Dinas Pendidikan (Disdik) Banten mengusulkan Rp 670 miliar
untuk mencover program pendidikan gratis tersebut.
"Totalnya Rp 670
miliar. Untuk biaya operasional itu sekitar Rp 240 miliar, sisanya untuk
tunjangan profesi ASN dengan jumlah guru sekitar 6.077 orang," kata Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Banten, Hudaya Latuconsina, ditemui akhir
pekan lalu.
Ia mengatakan, kebutuhan
siswa yang akan dicover pemprov senilai Rp 2,4 juta per tahun. "Dari BOS
pusat dan Bosda itu terpenuhi untuk siswa di kita (Banten). Ternyata tidak
besar kok untuk pendidikan gratis ini," ucapnya.
Sekretaris Disdik
Provinsi Banten, Rukman Teddy mengatakan, saat ini anggaran bantuan operasional
siswa (BOS) yang diterima dari pusat senilai Rp 1,4 juta per siswa.
"Nah, untuk menutupi
kebutuhan seluruh siswa itu dianggarkan di Bosda, sekitar Rp 2,4 sampai Rp 2,6
juta. Intinya membebaskan bayaran, jelas siswa dibayari, tidak
setengah-setengah," ujarnya.
Meski demikian, pihak
sekolah juga diperbolehkan memungut biaya sepanjang kesepakatan bersama dengan
komite dan wali siswa.
0 komentar:
Post a Comment