![]() |
Ilustrasi |
TANGERANG - Sebanyak
1.000 pohonproduktif ditanam puluhan mahasiswa STISNU Nusantara di Desa Kiara
Payung, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Kamis (18/8) siang.
Kegiatan menanam pohon
itu salah satu program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah
Nahdlatul Ulama (STISNU) untuk membangun perekonomian masyarakat setempat.
“Kehadiran kami sebagai mahasiswa
yang sedang KKM di Desa Kiara Payung harus betul-betul bermanfaat buat masyarakat.
Salah satunya kami menanam sebanyak 1.000 pohon produktif,” kata Ma’mun, ketua
panitia pelaksana tanama pohon.
Dia menerangkan pohon
produktif itu dari mulai mangga, nangka, jambu batu, sampai rambutan.
Pohon-pohon itu ditanama di halaman-halaman rumah milik warga Desa Kiara
Payung.
“Suatu saat, kalau warga
Kabupaten Tangerang butuh buah-buahan bisa datang atau memberi di Desa Kiara
Payung. Dengan cara ini, setidaknya ada usaha dari kampus NU atau STISNU
berkontribusi membangun perekonomian warga,” terangnya.
KH A Baijuri Khotib,
Ketua STISNU Nusantara, menambahkan kehadiran puluhan mahasiswa di Desa Kiara
Payung itu memiliki tiga tugas, yaitu pengabdian, penelitian, dan pengembangan.
Aspek pengabdian sudah dibuktikan mahasiswa dengan mendatangi majelis-majelis
taklim dan menjelas akidah ahlusunnah wal jamaah NU serta bahaya radikalisme
ideologi atas nama agama yang digemborkan oleh organisasi transnasional.
“Dalam kontek ini masyarakat
diharapkan tidak tertipu dengan kedok agama, padahal mereka sendiri yang
merusak agama. Mahasiswa ditugaskan sebagai pion aswaja untuk NKRI di
kampung-kampung,” paparnya.
Setelah menjelaskan
tentang aswaja sambung Baijuri, mahasiswa juga ditugaskan melakukan penelitian,
yaitu berupa penyebaran angket pasca sosialisasi di majelis majelis.
Wawan Setiawan, Kepala
Desa Kiara Payung mengucapkan terimakasih kepada STISNU telah memilih desanya
dijadikan tempat KKM dan menanam pohon. Dia berharap mahasiswa dapat
meningkatkan tarap hidup dan pendidikan masyarakat desa.
“Insya Allah program ini membantu
masyarakat, khususnya salah satu solusi persoalan sosial ekonomi warga. Saya
juga akan dorong anak muda kuliah di STISNU. Insya Allah selamat dunia akherat,” ujarnya.
H A Baidowi, anggota DPRD
Kabupaten Tangerang, mengatakan siap membantu dan mendorong kegiatan-kegiatan
mahasiswa STISNU yang membantu perekonomian masyarakat.
“Penanaman pohon ini akan
berharga dan dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat dalam lima tahun ke
depan,” katanya.
Usai acara penanaman
pohon, diumumkan pemberian beasiswa khusus bagi calon mahasiswa dari Desa Kiara
Payung. Warga desa Kiarapayung yang ingin kuliah di STISNU diberikan beasiswa
awal studi sebesar Rp 2.250.000 dari total biaya awal studi sebesar Rp
2.650.000.
“Warga desa Kiarapayung yang
ingin kuliah di STISNU cukup membayar Rp. 400.000 saja,” kata Muhamad Qustulani Wakil Ketua Bidang
Akademik STISNU) didampingi Bahruddin (Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan),
Muhayar (Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kabupaten Tangerang.
Hadir dalam kegiatan
tersebut, KH M Mahrusillah (Pengasuh PP Al Hasaniyah), Mahfuz Fauzi (Pengasuh
PP Darul Quran), Fahmi Irfani (Wakil Direktur Pusat Studi dan Pengembangan
STISNU), staf Desa Kiara Payung
0 komentar:
Post a Comment