![]() |
Ilustrasi |
SERANG – Setelah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes
Polri berhasil membongkar sindikat pembuatan vaksin palsu di Perumahan Pondok
Aren, Tangerang Selatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten tidak tinggal
diam.
Sepeti diberitakan, jenis
Vaksin yang dipalsukan yaitu BCG, Campak, Polio, Hepatitis B dan Tetanus
Toksoid. Meski vaksin palsu tidak memberikan efek samping yang mengkhawatirkan
bagi tubuh bayi, namun merebaknya kasus vaksin palsu belakangan meresahkan
masyarakat.
Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Banten tidak tinggal diam menelusuri kebaradaan vaksin palsu yang
kemungkinan beredar di sarana dan tempat pelayanan kesehatan di Banten. Dikes
bekerja sama dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membentuk tim yang
dinamakan tim pembinaan dan pengawasanan obat dan vaksin di Banten.
Untuk menelusuri
keberadaan vaksin palsu yang mungkin sudah beredar di Banten, Tim khusus
tersebut memonitoring, khususnya sarana pelayanan kesehatan yang dikelola
swasta seperti klinik dan rumah sakit. Sejauh ini tim baru melakukan
penulusuran vaksin palsu di wilayah Tangerang.
Kabid P2PL Dinas
Kesehatan Provinsi Banten Didin Aliyudin mengatakan, sejauh ini berdasarkan
laporan dari tim yang telah diturunkan ke wilayah Tangerang belum ada ditemukan
vaksin palsu beredar. Jika ditemukan adanya vaksin palsu yang sudah beredar di
wilayah Banten, maka pihaknya akan langsung menariknya.
“Kalau
ditemukan vaksi palsu, akan kita tarik. Pengelola klinik bersangkutan juga akan
kita minta keterangan terkait asal usul vaksin,” terang Didin.
Dijelaskan Didin, sumber
dan pendistribusian vaksin yang selama ini dilakukan Dinkes Provinsi Banten.
Vaksin untuk bayi dan balita yang disimpan dalam gudang farmasi Dinkes Provinsi
Banten, bersumber dari PT. Biofarma yang kemudian disitribusikan ke Rumah Sakit
dan ke Puskesmas hingga ke posyandu serta klinik swasta.
“Proses
pendistribusian dengn Biofarma tersebut sudah terjadi selama bertahun–tahun. Dinkes memastikan tidak ada pemasok lain
selain PT Biofarma,” tegas Didin.
0 komentar:
Post a Comment