![]() |
Direktur PT Banten Global Development (BGD) Franklin Paul Nelwan |
SERANG – Langkah Pemprov Banten mempunyai bank pembangunan
daerah sebentar lagi finish. Bank Pundi, bank yang akan diakuisisi, rupanya
pada 10 Juni lalu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang salah satu
keputusannya mengubah nama menjadi menjadi Bank Banten.
Hal tersebut diungkapkan
Direktur PT Banten Global Development (BGD) Franklin Paul Nelwan. “Tanggal 10 Juni itu mereka sudah melakujkan RUPS
luar biasa juga, soal nama bank Pundi berubah menajdi nama bank Banten,
launching-nya setelah Lebaran. 11 Juli kita ada RUPS luar biasa akuisisi,
setelah 11 Juli akan ada fit and proper test oleh OJK terhadap BGD dan Pemprov
Banten,” papar Franklin, Sabtu (25/6).
Dalam proses akuisisi,
lanjut Franklin, ada dua skema yang dilakukan PT BGD yaitu penerbitan saham
baru dan pembelian saham dari pemegang saham yang lama. Proses dari dua skema
tersbeut diperkirakan selesari pada Februari 2017.
“Minimal 60
persen saham bisa kita dapatkan agar menjadi saham pengendali. Untuk tahun ini
total angka yang dikeluarkan Rp 600 miliar, dari uang tersebut minimal
mendapatkan 51 persen. Kemungkinan di kuartal ketiga, September 2016, kita
mulai menjadi saham pengendali,” tambah
Franklin.
Masih menurut Franklin,
dalam proses akuisisi ini, saham yang dibeli PT BGD adalah saham miliki
Recapital Securities. “Bank sendiri
sekarang terus beroperasi, cuma posisinya kita bukan pemegang saham pengendali,” katanya.
Mengenai potensi bank dan
neraca keuangan Bank Pundi, dengan dikuasi oleh pemerintah daerah maka
kondisinya bisa cepat diperbaiki. “Kita punya
pelurunya, bank ini akan menjadi bank pemerintah daerah Banten. Berbicara bank
pemerintah daerah, kita mempunyai kue yang sangat gemuk. Dana masyarakat Banten
ada Rp140 triliun yang ditaro di bank-bank. Itu potensi kerugian bagi kita. Banyak
hal juga yang bisa kita lakukan, seperti projek nasional, jika kita tidak punya
bank kita tidak bisa berkontribusi dalam pembiayaannya,” paparnya.
0 komentar:
Post a Comment