![]() |
Ilustrasi |
SERANG, (KB).- Komisi II
DPRD Kabupaten Serang menginginkan agar permasalahan penanganan banjir di SMPN
1 Ciruas masuk dalam anggaran perubahan. Hal tersebut dikarenakan, hingga saat
ini banjir di SMPN 1 Ciruas tersebut masih belum mendapatkan solusi, karena
terbentur anggaran.
"Kalau memang sampai
saat ini belum dianggarkan, itu berarti memang masuk dianggaran perubahan.
Paling September atau Okoter tahun ini," kata Ketua Komisi II DPRD
Kabupaten Serang, Senin (20/6/2016).
Wakil rakyat tersebut
sebelumnya telah menyarankan agar pihak sekolah melakukan musyawarah terlebih
dahulu dengan pemilik bangunan. Namun, jika musyawarah tersebut akhirnya tidak
berhasil, maka pihak Dinas Pendidikan bisa mengajukan di anggaran perubahan
untuk solusinya.
"Kemarin sudah
sempat ada pertemuan ke kami supaya dilakukan musyawarah terlebih dahulu dengan
pemilik bangunan yang menutupi saluran air tersebut. Sehingga, tidak mengganggu
segera. Kalau memang ini tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah, maka pihak
Dinas Pendidikan boleh mengajukan ke kami agar siswa itu tidak terganggu pada
saat hujan turun''.
Azhari mengatakan,
pihaknya akan mendukung penuh terkait penyelesaian banjir di sekolah tersebut.
Hal tersebut dikarenakan pentingnya masalah pendidikan.
Namun, ia menuturkan,
jangan sampai setelah dianggarkan kondisi sekolah tersebut akan tetap banjir,
sehingga perlu dipertimbangkan semuanya. "Kami mendukung saja, kalau
memang itu harus dianggarkan. Karena, ini masalah pendidikan. Tapi, jangan
sampai nanti dianggarkan, namun masih banjir juga," ujarnya.
Kepala sekolah SMP N 1
Ciruas, Uus Ruhyadi menuturkan, pihaknya sudah menanyakan solusi banjir di
sekolah tersebut ke dinas terkait. Namun, masih terkendala dengan anggaran yang
ada. "Sudah menanyakan, kalau tidak ada anggaran berarti dianggaran
perubahan untuk pembuatan irigasi tersebut. Supaya banjir bisa teratasi,"
ucapnya.
Uus mengatakan, pihaknya
akan terus menunggu upaya yang dilakukan tersebut. Mengingat sebelumnya juga
pernah dilakukan pembicaraan dengan Wakil Bupati Serang dan dinas terkait.
"Saat ini kami menunggu upaya tersebut, karena perjanjian ini sudah dibuat
sebelumnya, jadi kami coba dulu. Tapi, kalau tidak ada perubahan saya harap
akan ada tindak lanjut," tuturnya.
Menurutnya, banjir yang
disebabkan oleh saluran irigasi tersebut tidak pernah terjadi sebelum adanya
pembangunan dan penimbunan irigasi.
0 komentar:
Post a Comment