![]() |
Ilustrasi |
RANGKASBITUNG – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengimbau
masyarakat di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan. Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang mengingatkan, cuaca ekstrem
berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Lebak dan dapat
mengakibatkan banjir bandang disertai tanah longsor, puting beliung, dan
gelombang laut yang tinggi antara tanggal 10-13 September.
“Masyarakat di daerah rawan
bencana alam diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat hujan turun
pada malam hari,” tegas Iti,
kemarin (12/9).
Sejumlah daerah yang
berpotensi terjadi gelombang tinggi, antara lain, di perairan Kecamatan
Wanasam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Cilograng, dan Bayah. “Bagi nelayan, diharapkan lebih berhati-hati.
Jangan terlalu ke tengah laut. Sebab, satu-tiga hari ke depan, ancaman
gelombang setinggi dua sampai tiga meter bisa mengancam keselamatan nelayan,” jelas Bupati.
Banjir bandang disertai
tanah longsor dan puting beliung juga mengancam masyarakat yang tinggal di
Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong, Muncang, Leuwidamar, Sobang, Bojong Manik,
Cirinten, Cimarga, Banjarsari, Bayah, Cilograng, Cijaku, dan Gunungkencana.
“Saya telah perintahkan BPBD
untuk senantiasa waspada dan stand by. Sehingga, saat bencana datang, cepat
tanggap memberikan bantuan kepada korban. Tetapi kita berharap, tidak ada
bencana alam di Lebak,” ujar Iti.
Iti juga telah
menginstruksikan semua camat, khususnya di daerah rawan bencana alam, untuk
menyosialisasikan bahaya akibat cuaca ekstrem. “Di Lebak kan hampir semua wilayahnya rawan bencana, dari banjir, tanah
longsor, kekeringan, puting beliung, sampai tsunami,” tandasnya.
Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Lebak Kaprawi menjelaskan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG
Serang, potensi angin kencang dapat terjadi di seluruh kecamatan di Kabupaten
Lebak. Yang perlu diwaspadai adalah permukiman yang terdapat pohon-pohon
berukuran besar, serta beberapa jalan protokol di Rangkasbitung.
“Pohon yang sudah tua di dekat
jalan mesti diwaspadai. Seperti kemarin (Minggu, 11/9-red), pohon tumbang di
Jalan Raya Rangkasbitung-Cikande, tepatnya di Desa Citeras, sempat membuat
jalan terputus,” terang
Kaprawi.
Untuk mengantisipasi
dampak cuaca ekstrem, lanjut dia, BPBD berkoordinasi dengan dinas teknis
terkait untuk memangkas ranting pohon di sejumlah titik untuk mengurangi beban
jika ada angin kencang. “Kami juga
terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat mengurangi dampak
angin kencang,” tambahnya.
BPBD telah menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pertolongan terhadap
korban bencana alam.
0 komentar:
Post a Comment